Little Things Called Life


Tuesday, February 6th, 2024, 05:43 pm

Duduk. Diam. dan Dengar. Tiga kata yang mewakili suasana hari selama seminggu ini. Di antara gemuruh mesin fotokopi yang berjalan, suara dentingan keyboard yang menari-nari, dan juga alunan melodi yang muncul dari kicauan orang-orang yang sedang menjalankan tanggung jawabnya, terdapat satu anomali yang terlihat. Cukup asing, tetapi terlihat terasa tepat berada di sana.

Dia, yang sedang duduk di pojok, terlihat tenang dengan jejari tangan yang menari seperti yang lainnya. Ditemani secangkir kopi instan hangat yang dibelinya dari minimarket terdekat, dengan mata yang terus fokus kedua arah, layar datar yang menampilkan ribuan huruf dan angka dan kertas diantara kedua tangannya, seperti tidak terganggu dengan suasana yang cukup ruwet ini

Jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Namun, alunan melodi ini masih berkicau tiada habisnya. Tidak ada dari mereka yang beranjak dari tempatnya. Seperti juga dengan dia, entah karena malu atau karena memang tidak sadar. 

"Guys, makan yuk! Teriak salah satu dari mereka.

Teriakan ajakan itu menjadi pertanda bahwa waktu istirahat telah tiba. Secara otomatis, kicauan melodi yang terdengar memekakakan telinga perlahan reda dan mereka semua berhamburan menuju tempat di mana makanan telah dihidangkan. Dia, si anomali itu juga ikut bersama yang lain, beranjak dari tempatnya menuju meja di mana makan siang telah disajikan.

"Gimana hari ini, kamu ada kendala kah?" Tanya si kacamata ke si anomali.

"Sejauh ini aman sih, mbak." Jawab si anomali tersebut.

"Iya, tanya aja gak usah sungkan." Ucap si wanita yang duduk di samping si kacamata.

Melihat dukungan yang mengalir padanya, Si anomali merasa sangat bersyukur. Tempat ini terasa sangat berbeda. Bukan hanya orang-orangnya, tetapi juga para pengarah yang baik dan mengayomi. Si anomali merasa sangat bahagia bisa menjadi bagian dari mereka. Tempat ini sangat berbeda dengan tempat sebelumnya dia berlabuh. Walaupun memiliki teman yang sangat baik dan mau membantu. Namun, banyak hal yang tidak bisa dia lakukan di sana. Rasanya menyenangkan bisa berekspresi dengan bebas di sini. 


~ Tanpa Lilin

Komentar