Quarter Life Crisis: Krisis Seperempat Abad yang Menggelayut di Usia 20-an
Friday, May, 3th 2024
Pernahkah kamu di usia 20-an merasa gundah gulana dengan masa depan? Bingung dengan arah hidup? Atau merasa terjebak dalam rutinitas yang tak memuaskan? Nah, kamu mungkin sedang mengalami Quarter Life Crisis (QLC)!
Apa itu QLC?
Quarter Life Crisis (QLC), sebuah fase penuh kebingungan dan kecemasan yang kerap dialami individu di usia 20-an hingga 30-an awal. Masa transisi dari idealisme masa muda menuju realitas dunia orang dewasa ini seringkali memicu berbagai pertanyaan eksistensial, seperti:
- Apa tujuan hidup saya?
- Apakah saya berada di jalur yang tepat?
- Apakah saya cukup baik?
- Apa yang sebenarnya saya inginkan?
Gejala QLC itu beda-beda disetiap orang. Tidak semua kecemasan itu juga termasuk QLC. Adapun tanda-tanda bahwa seseorang menghadapi QLC, yaitu sebagai berikut:
- Kecemasan dan ketakutan: Kamu merasa cemas tentang masa depan dan takut membuat keputusan yang salah.
- Kebingungan tentang karir: Kamu tidak yakin apa yang ingin kamu lakukan dengan hidupmu dan merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak kamu sukai.
- Ketidakpuasan hidup: Kamu merasa tidak bahagia dengan hidupmu dan merasa seperti kamu tidak mencapai potensimu.
- Perasaan terisolasi: Kamu merasa sendirian dan seperti tidak ada yang mengerti apa yang kamu alami.
Tenang, QLC adalah hal yang normal. Banyak orang yang mengalaminya. Biasanya, QLC muncul karena berbagai
faktor, yaitu sebagai berikut:
- Tekanan sosial: Ada banyak tekanan sosial untuk sukses di usia 20-an, baik dalam hal karir, keuangan, maupun hubungan.
- Perubahan hidup: Usia 20-an sering kali merupakan periode perubahan besar dalam hidup, seperti menyelesaikan sekolah, memulai karir, dan pindah ke tempat baru.
- Perbandingan sosial: Di era media sosial, mudah untuk membandingkan diri dengan orang lain dan merasa seperti kamu tidak cukup baik.
- Kurangnya tujuan hidup: Jika kamu tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, kamu mungkin merasa tersesat dan tidak terarah.
Tapi jangan khawatir, QLC bukan akhir dari segalanya walaupun terasa overwhelming! Ini adalah kesempatan untuk mengenal diri lebih dalam, menemukan passionmu, dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan, bukan untuk terjebak di dalamnya. Berikut beberapa tips untuk mengatasi QLC:
- Berbicara dengan orang yang kamu percaya: Ceritakan perasaanmu kepada teman, keluarga, terapis, atau mentor.
- Tetapkan tujuan yang realistis: Tetapkan tujuan yang kecil dan mudah dicapai untuk membantumu merasa lebih terarah.
- Fokus pada masa kini: Alih-alih terpaku pada masa depan, fokuslah pada apa yang bisa kamu lakukan saat ini untuk meningkatkan hidupmu.
- Berlatih mindfulness: Mindfulness dapat membantumu untuk lebih sadar akan pikiran dan perasaanmu dan untuk hidup di masa sekarang.
- Jangan bandingkan diri dengan orang lain: Setiap orang memiliki jalan hidupnya sendiri. Fokuslah pada perjalananmu sendiri dan jangan bandingkan diri dengan orang lain.
- Berikan waktu untuk diri sendiri: Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai dan yang membantumu untuk rileks dan recharge.
Ingatlah bahwa kamu tidak sendirian! Banyak orang yang mengalami QLC. Dengan waktu, usaha, dan dukungan, kamu dapat mengatasi QLC dan membangun kehidupan yang bahagia dan memuaskan.
Selamat Berjuang dan Selamat Hari Jumat! :)
- Celia Dwayne
Referensi:
https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-quarter-life-crisis
https://smeru.or.id/id/event-id/fkp2023seri2
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Psikohumaniora/article/download/13527/4802
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2046/mengenali-quarter-life-crisis-dan-cara-menghadapinya
https://plk.unair.ac.id/cara-mengatasi-quarter-life-crisis-mahasiswa/
Komentar
Posting Komentar